Rabu, 29 September 2010

Kalimat tak Berarti

Diambil dari status Facebook saya ketika saya sedang jatuh dalam kesedihan.

Raganya cadas menantang badai, tetapi jiwanya rapuh seperti cermin...

 

Saat Jiwa tak tenang, Arah seperti menyesatkanku kedalam tumpukan semu yang menjalar. Dan aku pun hanya mampu bertanya, kira-kira lembah salju ada dimana ya?

 

Ingin Rasanya Kuakhiri semuanya sampai disini... Tak ada lagi esok, Tiada lagi canda, tiada lagi tawa, tiada lagi air mata. Yang tersisa hanya senyum beku yang mengembang ditengah jiwa yang begitu tenang.... Hilang semua beban duniawi....

 

Air dan Api, Hitam dan Putih, Panas dan Dingin... selalu bertolak belakang. Tetapi mereka saling melengkapi agar tercipta suatu perpaduan yang harmonis diantara keduanya....

 

Menyusupi tiap butir pasir di Widarapayung membuatku ingat akan kisah lalu. Butiran butiran persahabatan semakin kokoh taktala dia beradu dengan butiran lain dan bersatu menciptakan sebuah pantai dengan penuh keindahan. Ombak menerjangnya sebagai sebuah masalah yang akan selalu dihadapi.... memberikan warna yang berbed...a pada pantai yang terasa kian asing di dalam jiwaku...

 

Rupanya benar. Ketika hujan tertutup awan, mentari pun masih tetap setia menyambut sang rembulan yang tak pernah terlihat lagi.... Haruskan mendung selalu menjadi penghalang bagi mereka

 

Biarlah Rembulan dan Matahari tak pernah bertemu. Tapi mereka akan selalu satu dalam sebuah Cinta... Mereka padu menerangi dunia. Memberikan pijar kasih dan menghalau kegelapan jiwa...

 

Mengingat kisah itu berarti membuka luka hati dan membuat penghormatan itu menjadi sebuah kebencian yang mendalam. Jika siang selalu dirajai Matahari, mengapa malam tak selalu dihiasi bulan?

 

Menuyusuri tiap lekuk sungai mahakam, membawaku kembali ka masa silam.... Sebagai seorang yang tak pernah kukenal tapi pernah kualami...

 

Tak hanya kebahagiaan yang harus kita rasakan, tetapi kesedihan pun harus bisa kita nikmati.... Malam tak selalu harus Indah saat pagi cerah dan ceria...

 

Rasanya aku ingin menghabiskan waktuku dengan malam. Akan kuajak dia berfikir tentang apa itu kisah dan apa itu sebuah Jawaban. Akan ku arungi malam dengan berjuta tanya dan aku akan menyelam mencari jawab disetiap tabir yang tertutup. Malam ini, aku ingin menjadi yang pernah ada dan menjalani kisah yang pernah kulalui....

 

Aku mengagumimu karena kau memancarkan sebuah keindahan sebagai ciptaan sang Pencipta. Setiap tindakanmu membiaskan sebuah makna tentang Keagungan sang Pencipta. Setiap lekuk tubuhmu mengkiaskan sebuah Seni yang sempurna...

 

Tak perlu aku membiaskan suatu Kata agar bisa menjadi indah untuk melukiskan keindahanmu. Karena keindahanmu begitu nyata...

2 komentar:

  1. Dia akan datang kala dicari, dia pun akan menjauh kala ditinggalkan. Sepertinya, selangkah kakimu mendekatinya akan dibalasnya dengan seribu langkahnya mendekatimu. Selangkah kakimu menjauhinya, akan dibalas seribu langkah kakinya menjauhimu ... Moga dia -mu tidak pernah menjauhimu ... :)

    BalasHapus
  2. Dia tak menjauh om, tetapi bayangnya semu.... :'(

    BalasHapus

Silahkan Copy Paste Tapi selalu CANTUMKAN SUMBER sebagai sarana perlindungan HAK CIPTA.