Rabu, 01 September 2010

Hanya sebuah Harap

"Aduh..... sakit...." Gerutuku sambil menangis.
" Sudah, jangan nangis lagi... sini ibu obatin..." sahut ibuku sambil berlari kerahku yang kesakitan karena jatuh.

Saat aku jatuh dulu, hanya ibu yang bisa menolongku. Saat aku di jahili teman-teman, tak ada tempat aku mengadu selain ibu. Saat aku bahagia, hanya dengan ibu aku membaginya. Tanpa seorang kakak.

Ya, Keinginan terbesarku saat itu dan sampai sekarang adalah memiliki seorang kakak dan bukan menjadi kakak. Bagiku menjadi seorang kakak berarti kharus menjadi sebuah tembok batu karang yang harus sedia melindungi adiknya. Menjadi sebuah contoh yang "harus" melakonkan karakter terbaik sebagai contoh adiknya. Harus bisa menjadi tauladan yang baik dan harus bisa menjadi ksatria di mata sang adik.

Sebagai seorang kaka aku tak boleh menangsi, tak boleh mengeluh dan harus selalu menjadi karang dimata adikku.

Aku bosan menjadi semua itu...

Aku menginginkan menjadi seorang adik yang bisa disayangi dan dilindungi. Yang bisa dijadikan seorang lawan bermain dan dijadikan seperti boneka. Bertahun-tahun aku menginginkan kehadirannya, namun sampai detik ini, sampai detik air mata ini, aku belum bisa mendapatkan itu. Adikku bisa melihaku sekeras dan setegar batu karang, tetapi jiwa ku menangis. Aku mengiunginkan seorang kakak yang bisa mengerti aku.

Tuhan, adakah kau bisa mengirimku seseorang yang bisa menjadikan aku adiknya? Bisa memberikan kasih sayang sebagai seorang kaka, dan bisa melindungiku serta memberikanku sebuah contoh yang bisa aku tiru.???

Tuhan, sebagi seorang kakak, akupun menginginkan akan hadirnya seorang kakak. Akupun ingin ada seseorang yang bisa aku ajak main bersama dan membelaku saat teman-temanku mengejekku, membangkitkanku saat datang keputus asaanku, menolongku saat aku jatuh dan mengusap air mataku saat aku menangis.

Tapi Tuhan, mengapa smapi saat ini Engkau belum menurunkan seorang kakak kepadaku?

Tuhan, dengar jeritan dari hati kecilku ... Tuhan, engkau Maha Pemberi segalanya, Berikan aku satu saja sosok seorang kakak yang bisa benar-benar memahamiku...!

Kakak, dimanapun sekarang engkau berada, aku merindukan kehadiranmu...

God, give me Brother please...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Copy Paste Tapi selalu CANTUMKAN SUMBER sebagai sarana perlindungan HAK CIPTA.