Rabu, 06 Juli 2011

Kawan Sepiku....


Hari hari terus ku lalui
Sama tanpa suatu yang berbeda
Ketika masa lalu hanya tersimpan sebagai duka
tak bisa ku dapatkan apa apa
Hanya perih yang menyelinap
Hanya tangis yang tersibak
Hanya rintihan yang kurasa

Kelam dilangit sana tak berarti hujan
namun air mata ini terus mengalir
Jatuh dalam sebuah ingatan
menggoreskan luka yang telah tersayat
memotong asa dengan sayatan pilu
tanpa ampun, kau rajam perasaan hati ini

Malam yang larut membuatku terpana
masihkah ada seberkas kasih abadi
cinta tulus yang didamba tiap manusia
untuk mengisi kekosongan surga dalam hati

Malam dan sepi
Siang dan sepi
Pagi dan Sepi
Sore dan sepi

Tiap detik, tiap menit tiap waktu hanya ada kesepian
tanpa sedikit kebahagiaan
tanpa sedikit harapan yang terselimut asa
hanya sedikit air mata yang berdarah
dan itu pun hanya sedikit

Sepi kini menjadi teman
Esok menjadi sahabat
dan lusa dan selamanya adalah kawan
Sepi kini menjadi terang
sepi kini menjadi kawan.....

Kaki Kecil Langit


Tertegun ketika aku melangkahkan kakimu menuju batas cakrawala
Luas... dengan hamparan asa dan cita manusia
Tanpa batas... namun terbatas.
Tanpa rasa... namun ada peka
Terlihat jelas menari dalam sebuah pesona

Terdengar sayup lirih alunan nada putus asa
dari balik bukit dengan warna senja yang merona
Kakai kecil ini berlari mencari siapa disana
kutemukan diriku sendiri, dengan sejuta luka
dengan sejuta asa yang jatuh bebas tehempas tanpa batas
Hanya sedikit harapan yang masih tersaku dalam hati
hanya sedikit angan yang bisa kurelungi
hanya sedikit... dan sangat sedikit

Kesendirian yang Tak Berujung


Ku Takut
Takut Sendiri
Takut Dunia Meninggalkanku
Walau aku yang meninggalkan duniaku

Aku Takut
Takut dalam kesendirian
Takut yang teramat
Takut kehlangan kalian

Aku Takut
Takut menjadi sendiri
Takut menjadi orang asing
Takut berkenalan dengan diriku sendiri

Aku Takut
Takut kesendirian
Kala masa anak-anak telah meninggalkanku
Kutakyt sendiri dalam keremajaanku
Kutakut semua berubah tanpa satu ampunan untukku

Aku Takut
Takut kesendiranku
Saat kuberanjak remaja
dan saat masa indah epenuh tawa pergi

Aku Takut
Takut menjadi sendiri
dan Takut kesendirian
Takut menyendiri
dan takut ditinggal sendiri,,,,,

Terima Kasih


Perlahan...
satu demi satu orang datang dan pergi dari sisiku.
Kembali lalu menjauh...
Mereka banyak membawa kenangan,
membawa pelajaran berharga tentang hidup.
Tentang kasih...
Tetang Cinta...
Tentang Kesabaran...
Tentang Kesetiaan...
Tentang Pengorbanan...
Tentang Pendirian....

Ijinkanlah saya mengucapka terima kasih
Untuk permulaan yang belum dijalani
dan Untuk akhir yang belum dilalui

Terima kasih kepada orang yang membenciku
Karena dari kalianlah aku tahu bahwa kebencian hanya akan mengusik diri kita sendiri
dan aku belajar untuk menyayangi sebisaku

Terima kasih untuk orang yang menyakitiku
Karena dari kalianlah aku tahu bahwa rasa sakit akan terus membekas
dan aku berjanji untuk tidak sedikitpun menyakiti yang lain

Terima kasih untuk orang yang mempermainkanku
Karena dari kalianlah aku tahu bahwa kekecewaan karena dipermainkan tak terbalas
dan aku berjanji untuk tidak mempermainkan yang lain

Terima kasih untuk orang membohongiku
Karena dari kalianlah aku belajar untuk menghargai sebuah kejujuran walaupun pahit
dan aku berjanji untuk jujur walau harus disingkirkan

Terima Kasih untuk orang yang menghianatiku
Krena dari kalianlah aku belajar pahitnya sebuah penghianatan
dan aku bisa lebih menghargai apa itu arti kesetiaan

Terima kasih untuk orang yang mencurangi aku
Karena dari kalianlah aku telah belajar tentang keadilan
dan aku berjanji akan berusaha untuk adil kepada siapapun

Terima kasih untuk kalian yang mencintaiku
Karena dari kalianlah aku merasakan hidup ku semakin lengkap
Bahagia dengan ketulusan cinta dari kalian

Terima kasih untuk kalian yang setia menungguku
walau lama dan lama aku membuat kalian menunggu
tapi kesetiaan kalian membuatku tersadar
Karena dari kalianlah aku belajar tentang kesabaran

Terima kasih untuk kalian yang mempercayaiku
Karena kalianlah yang membuatku sadar akan pentingnya tanggung jawab

Terima kasih untuk kalian yang selalu ada disampingku
Saat ku bahagia, saat ku berduka
Dari kalian aku belajar banyak hal
Tentang persahabatan...
Tentang Cinta dan sayang...
Tentang Indahnya berbagi....

dan yang terakhir,,,,
Terima Kasih untuk TUHAN
karena ENGKAU telah menciptakanku ditengah-tengah mereka
Karena ENGKAU telah menciptakan mereka untuk bersamaku
Karena ENGKAU memberiku rasa
Karena ENGKAU memberi mereka rasa
Karena ENGKAU memberi kami segalanya...
Dan Karena ENGKAU TUHAN, Aku sangup untuk terus bertahan....

Bersama Bintang


Senja kini telah pergi...
Meninggalkan Guratan warna keemasan dilangit ku
Meninggalkan Indahnya sebuah kisah
Hanya sedikit yang tersisa, gelap mulai melahapnya
Kenapa senja pergi?
Kenapa malam gelap tanpa bintang yang menemaniku?
Rembulan ada diatas sana, rupanya dia tengah bermesraan dengan mentari
Aku, Rembulan dan Mentari? 
Kenapa Mentari berani melangkahkan batas?
Kenapa rembulan berani melanggar aral
Aku tak bertanya karena apa
Aku ingin tahu sebabnya

Hatiku terlalu lelah untuk mengertimu
Untuk menampung semua emosimu
Aku terlalu Tua, untuk menjadi nahkodamu
Terlalu tua untuk menjadi dermagamu
Dan terllalu usang jika ku harus jadi kelambu

Aku yang memang merasa kalah
dan memang kalah
Tak pernah sedikitpun aku menang
Awal yang tak berdosa
menjadi akhir petaka
Ketika ku melepaskan raga atas nama cinta
Dan ketika ku tahu Raga ini memang tak berguna

Ku tersadar 
Tersadar dengan tanpa adanya bayangmu
Ragamu nyata
Tapi hatimu semu
entah dimana kau menaruhnya
Entah dimana kau meninggalkannya
entah siapa yang mendapatkannya
Entah.. aku tak tahu, bahkan sampai malam badai datang
Aku tetap tak tahu dimana, siapa dan mengapa...

Lupakan aku...
Tidurlah dalam kehangatan peluknya
Mimpilah bersama dirinya
sebagai bintangmu yang baru
sebagai pengganti bayanganku
Sebagai cinta yang datang mengisi kekosongan hatimu
Sebagai rasa yang pernah kau damba

Tidurlah....
Lupakanlah aku dan semua tentangku...
Mimpilah dalam tidurmu...
Bersama Bintangmu.....

Dalam Kesendirian


Mentari...
Kulihat kau tak nampak lagi
Kemuning Sinarmu tak terlihat lagi di kaki langit
Hangatnya pelukmu tak kurasa lagi
Indahnya senyummu tak menghiasi pagi ini
Kemanakah kau Mentari?
Apakah kau terlambat bangun kali ini?
Ataukah kau pergi meninggalkan ku seorang diri
Atau mungkin kau mau selalu bersama rembulanmu?

Bintang...
Cahayamu nampak redup?
Kemana kilauan yang tiap malam kau berikan untukku?
Apakah minyakmu habis untuk menyalakan lenteramu?
Atau kau bosan dengan cerita malamku
Pergi... Lari dan menjauh dariku?
Membawa semua cerita yang pernah kubagi bersamamu
Dan meninggalkanku  seorang diri?
Atau mungkin kau lari bersama kometmu?

Angin...
Tak ada lagi semilir kesejukan yang kau hembuskan
Tak ada lagi kelembutan yang kau belai disetiap inci raga ini
Tak lagi kau memberikan asa
Sudahkah kau bosan denganku?
Bosan dengan nafas yang keluar pada tiap kata-kataku?
Menghilang dan lenyap ditengah terik matahari
Membawa semua kenangan yang kulalui bersamanya
Dan kau tinggalkanku sendiri disini?
Terpaku tanpa asa..
Diam tanpa frasa...
Atau mungkin kau bersembunyi dan berlari bersama mega mendung?

Aku tak butuh sepoi kesejukan yang kau hembuskan
Jika kau membawa setitik duka yang siap merajam
Aku tak butuh nyaman kehangatan
Jika kau siap untuk merejam
Dan aku tak butuh indahnya kelipanmu
Jika kau telah sia untuk menghancurkanku

Tak bisa ku berlari...
Hanya terpaku
Sendiri...
Lirih menangis
Membuang asa dan mimpi....

Waktu


Waktu...
Satu kata yang sangat singkat, tapi memiliki sejuta makna.

Waktu...
Satu kata yang sangat gampang diucap
Tetapi tak bisa kita tarik kembali waktu yang terbuang

Setelah sekian lama kita hidup, tanpa sadar banyak waktu yang telah kita gunakan. Entah untuk hal apapun. Untuk mencointai, untuk menyayangi dan untuk membenci. Semua juga butuh waktu.... Mulai dari Presiden hingga anak TK pun butuh waktu. Sayangnya, kita seakan akan diperbudak waktu, bahkan sampai ada yang tak peduli waktu....

Saat kita merasa bahagia, tak jarang diantara kita yang tak ingat waktu. KArena saking merasa bahagianya, sehingga hal lain terlupa oleh kita. Kita terlena oleh sebuah jurang yang terbungkus kebahagiaan. Waktu berlalu begitu cepat, karena kita memang sedang dipermainkan waktu.

Saat kita sedih, tak jarang kita hanya meringis, menangis bahkan mengeluh. Waktu yang terbuang percuma. Tak akan mengurangi apa yang telah berlalu, waktu akan tetap berjalan....

Waktu...
Aku ingat akan seseorang
Aku Ingat dia
Senyumnya...
Candanya...
Bibirnya...
Semua ku ingat jelas
masih terekam sempurna dalam memoriku
Dalam lintas cakrawalaku, ku ingat dia
Dalam indahnya badai, ku terbayang dirinya

Namun dia telah berlalu,..
dia telah pergi, dan tidak akan pernah kembali
Waktu, telalh membawanya menjauh
Waktu telah membawanya pergi jauh, semakin jauh dan jauh.....

Kadang aku terfikir sesuatu
Apakah aku harus kehilangan waktu
Waktu rasanya memberi banyak kesempatan
Memberi banyak peluang
Tetapi , aku meninggalkannya
Bukan waktu yang meninggalkanku
Aku yang melupakannya
Bukan waktu yang melupakanku
Tanpa sadar, waktu telah hilang dari peredaran jiwaku

Ketika bahagia itu datang
Tak kuingat kesedihan
Waktu berjalan sangat cepat
Cepat tanpa adanya penyekat
Cepat, cepat, bahkan tak bisa terkejar
Dan aku yang mencoba mengejar
Aku hanya bisa terjatuh oleh ambisiku
Oleh buta hatiku yang serakah
Oleh waktu yang menertawakanku
Tapi, apakah waktu itu benar-benar menertawakanku
Apakah aku sendiri yang menertawakan kebodohanku?

Rasanya aku memang kalah
Rasanya waktu memang tertawa
Rasanya aku ...
Aku memang kalah dan waktu menertawakanku....

Malam memang panjang kali ini
Bintangnya jelas terlihat berkelap-kelip
Indah dan mempesona
Sempurna tanpa awan, tanpa beban...

Malam semakin tak jelas membawaku pergi
Menerbangkan angan yang tak pasti...
Sunyi dan begitu hampa
Tanpa sedikit indah yang menemani

Aku bintang, namun disekitarku meteor
Tak bisa aku mengalahkan
Aku terus kalah
Pancaran kekuatan meteor teramat sangat mengikat

Aku kalah dengan sinarku yang gemerlap
Aku kalah ditengah malam yang menjadi hariku
Aku kalah disebelah rembulanku
Aku kalah dibias langitku
dan aku akan tetap kalah....

Aku


Jika semua sudah terjadi
Aku tak mau kembali lagi
Aku akan menjalani sisa hidup ini
Walau hanya dengan setengah hati

Aku bisa bertahan
Dari semua yang menghadang
Dari kegalauan hati yang bimbang
Dan ketika aku harus berkata tidak

Berlari
Aku hanya bisa berlari
Tanpa peduli perih dihati
Tanpa peduli mereka disisiku lagi
Tanpa cinta
Tanpa sayang
Tanpa teman
Tanpa Sahabat
Aku bisa berlari...
walau aku tahu
ku tak sanggup untuk menjalani semua ini

Aku tak bisa bertahan
tapi aku tetap bertahan
Hatiku sakit
Tetapi aku tak bisa menangis
Cukup sudah semua airmata ini
Kring dan tak terisi kembali
Hingga akhirnya suatu hari nanti
Kutemukan engkau yang dulu lagi
Yang sanggung menjadi obat lara hati
Yang mampu memberiku senyuman di pagi hari

Sebuah Tanya


Adakalanya aku nyaris membunuh diriku sendiri
Ketika dia selalu menerobos gelap bayangnya masalalu
Mencoba kembali menghadirkan kisah lama yang seharusnya terpendam
Dan mengen kembali semua peran yang telah terabaikan

Ketika semua terjadi
Semuana telah hidup pada batas diri masing-masing
Memulai cerita baru dalam sebuah lembaran kenangan
Yah, walau semuanya pernah terlintas jelas dan nayat
Tetapi sekarang semuanya harus menjadi maya dalam balik jeruji masa lalu

Adakalanya setiap detik langkah masalalu harus ditebus dengan airmata
Ketika bahagia menjelma menjadi derita yang penuh dengan peluh
Ketika derita adalah gambaran dari bahagianya masa yang akan datang
Namun sekali lagi, aku mencoba untuk bisa membunuh masalaluku
Tetapi tetap tidak bisa, Dia masih leluasa menerobos bayang gelap
Mengikuti celah sempit diantara sekat yang transparan
Menjadikanku bertanya tentan kesadaran jiwa

Sampaikan pada diriku, masalaluku, ceritaku dan semua tokoh dalam hidupku
Aku tak mau kembali, Jiwaku telah melayang dalam indahnya dunia penuh kepalsuan
Namun aku masih tertidur pulas dalam indahnya masalalu
Menjadikanku bertanya, Kenapa masalalu menjadi indah pada masa kini
Mengapa semuanya harus berakhir dalam sebuah indahnya penderitaan....

Sebuah tanya, akan selalu menghiasi
Sebuah tanya tetap akan menjadi tanda tanya,,,
Antara Aku, Kisahku, Masalaluku dan Semua tokoh dalam hidupku....

Tentang Aku dan Sahabat


Sahabat...

Aku     : Ketika aku tengah sedih, hatiku perih karena terhianati
Sahabat: Orang yang aku sayangi sedang dalam duka yang dalam, hatinya begitu terluka, aku harus mampu mebuatnya tersenyum bahagia, aku harus menolongnya

Aku: Semakin keras aku berusaha, hatiku juga semakin terluka.....Aku butuh pertolongan, hatiku sekarat dan hampir mati. Tapi,....ternyata aku sendiri. Aku tak punya kawan untuk berbagi...
Sahabat:  Aku ingin menolongnya. Aku ingin dia tahu bahwa dia tidak sendirian...bahwa aku bisa menjadi sahabatnya.. Yang memberikan senyum ceria saat mendung menyapanya

Aku: Aku ternyata sendirian.... Aku tak bersabat dengan siapapun
Sahabat: Kamu Tidak sendirian, ada aku disini, aku masih setia untukmu. Aku akan selalu membuatmu merasa nyaman dan bahagia. Kamu masih bersamaku disini, aku masih bersamamu disini... KAmu tidak sendiri

Aku: Sahabat... Kau dimana sekarang.... ~_~
Sahabat: Aku berada dalam hatimu, akulah kawan yang selalu datang ketika mendung menyapamu, dan membiarkan kau menari ketika mentari bersinar dengan ceria. Aku lah yang akan menemanimu tertidur dengan cerita idah tentang persahabatan. Dan bersamamu dalam mimpi indah yang tak terganti... Akulah sahabatmu......

Aku: Maafkan aku sahabat.... aku telah melukaimu....
Sahabat: Kau tak pernah melukaiku sahabat, semua ucapanmu adalah pembelajaran bagiku. Canda Tawa, Duka dan Amarah yang kita rasakan bersama adalah sebuah semangat yang tak terbendung. Kau tak pernah melukaiku, karena persahabatan itu adalah saling mengisi, mengkritisi dan saling berbagi.... serta persahabatan itu adalah saling memaafkan dan mengasihi...

Aku: Sahabat, Kapan kau kembali untukku....
Sahabat: Aku tak pernah pergi dari sisimu, walau ragaku entah dimana berada. Aku selalu setia bersamamu, selalu menemanimu dalam settiap langkahmu.... Ketika kau jatuh, akulah yang selalu memberimu semangat untuk bangkit kembali. Ketika kau bahagia, akupun merasakannya.... Ingat sahabat, aku tak akan pernah melupakanmu, walau ragaku tak berbetuk lagi...

Aku: Sahabat..... Maukah kau menjadi sahabatku....
Sahabat: Mau dan akan selalu, Kita adalah yang terhebat.... kita Raja... aku sahabatmu dan aku juga saudaramu.... persahabatn kita akan tetap abadi, selalu dikenang sepanjang waktu.....

Aku: Sahabat.... terima kasih kau telah mau menjadi sahabatku....
Sahabat: Selalu sahabat, Terima kasihku juga untukmu, yang selalu menjagaku.... yang selalu menjaga persahabatan kita..... walau raga tak lagi bisa bersama....


Indahnya persahabatan..... Walau Ragamu tak nyata, tetapi jiwamu selalu memberikan semangat nyata dalam hidupku.....

Entah

Yang kurasa saat ini adalah senja telah berubah kelam. 
Rembulan terlihat ganas dengan senyumnya yang meruncing. 
Dingin malam telah mencabik jiwa ini, hingga dalam nadi terdalam. 
Angin malam benar-benar telah menghakimiku dalam sebuah peradaban manusia....
Ingin rasanya kuberlari,,,
Namun semakin kuberlari, rasa sakit semakin menghinggap
Aku tak kuasa menahan semua luka ini
Derita yang tak terobati karena lukamu
Karena indah janjimu yang mengubah hidupku
Anganku akan tentangmu pudar
Lenyap dan menghilang
Tak sanggup aku untuk membawa lukaku sendiri
Bunuh aku dengan pisau rindumu....
Biarkan aku terbang bebas, lepas tanpa batas
Melayang untuk menggapai rembulan....

Merpati

Andai Merpati
Kau tahu apa yang kurasa
Ku ingin terbang bersamamu
Menggapai cakrawala
Menembus batas mimpi manusia
Entah badai datang
Entah mentari membakar bulu halus kita
Tetapi kita tetap terbang
Lantang menantang rintang
Merpati Putih... Sampai kapan kau akan sanggup terbang?


Antara Kroya - Widarapayung

Menyusur jalan Antara Kroya-Widarapayung
Memungut tiap kenangan yang pernah terlewati
Mencoba menyatukan kembali dalam belenggu hati
Antara aku, kau dan dia
Antara kita yang tak satupun orang tahu
Antara dua hati yang tertambat pada satu dermaga
Indah namun perih kisah kita
Ku hanya bisa mengenang,walau luka begitu dalam kuhadapi

Hanya bayangmu yang dapat kurasakan
Hanya semu... semua berlalu
Ku kenang kembali namun kutahu semua tak pasti
Ingin ku memelukmu tetapi dunia kita telah berbeda
Ingin menggapaimu tetapi jarak begitu luas terbentang antara kita
Ada aku, Kau dan Dia
Aku hanya mampu menatapmu dalam ruang kosong
Jiwa jiwa yang tenang telah lama menghilang
Gejolak asa muncul ketika bara cemburu tengah tersulut
Semua terpadamkan hanya dalam sekejap
Lekas menjadi abu
Lekas menjadi Arang
Hitam dan kelam..
Terbang terbawa angin kerinduan
Jauh dan tak akan pernah kembali lagi.....
Hanya itu...,Kisah disepanjang Kroya-Widarapayung
Memori usang yang terekam kembali




Gadis merpati

sepertinya aku mengenalimu gadis
apakah kau gadis yang senja kemarin duduk di pojok taman sana
sambil memegang saputangan jinggamu
kau usap pipimu yang penuh air mata?
apakah kau gadis yang menangis lirih,menjerit dalam hati?
gadis... lihatlah dilangit sana
percayalah bahwa merpatimu akan kembali lagi
jangan kau tangisi lagi wahai gadis
tataplah kedepan, percayalah pada merpatimu.

dia akan kembali dengan sejuta harapan dan impianmu
gadis... tataplah langit diatas sana
setitik cahaya sedang menerangimu
sebuah bintang sedang menunggumu dan merpatimu
ayo lekas kau bergegas, usap air matamu...
rasakan sebuah kekuatan cinta yang teramat besar
dari merpatimu...

Jumat, 08 April 2011

Catatan Elang 8 April 2011

Hari ini, 8 April 2011.

Catatan ini juga bisa dilihat di www.facebook.com/coklat13

Hari ini, ketika semua kebusukan terungkap. Ketika semua dendam terkumpul dalam hati da menjadi batu. Ketika kasih dibalas dengan air mata. Ketika kesetiaan dibalas dusta. Salah tanpa sebab, menerima makian tanpa dugaan. Semuanya sirna.... Harapan, asa, mimpi dan semua rencana indah yang akan ku lalui yang telah kita rencanakan.

Angin sepoi-sepoi turun dari langit. Mengibaskan rindu yang tertanam. Hati ini menjadi tak penting ketika hujan datang. Ketika hati telah dipermainkan, dendam pun tumbuh dalam keadaan sesuci apapun. Dan ketika semuanya telah hilang dalam sebuah kekecewaan, kaca pecahpun tak akan pernah bisa kembali seperti sedia kala.

Aku dipermainkan, bahkan oleh mahluk yang ku puja. Tak seharusnya itu terjadi di hari bahagia penuh kenangan seperti ini. Semuanya sia-sia. Hanyalah tatapan kosong penuh arti yang tak bermakna.

Hari ini aku terlambat bangun, aku terburu-buru. Jam di HP menunjukan angka 7:25, artinya sudah hampir setengah 8. Padahal aku harus bersih2 rumah, cuci baju, cuci alat-alat makan dan mengeluarkan ayam serta memberi beberapa ekor hamster yang ku miliki.

Aku tak peduli, ku harus melakukan semuanya seorang diri. Ku menuju tempat hamster ku, ku beri mereka beberapa wortel. Lalu ku keluarkan ayam2ku dari kandang. Ku tidak peduli dengan baju yang sudah kurendam semalaman. Langsung ku ambil baju ganti di lemari dan aku menuju tempat kerja.

Perasaan sungguh tak enak, apa yang bakalan terjadi pun aku belum genap tahu. Tapi tak apalah. Sudah kewajiban untuk bekerja.

Malam menjelang dan ku teringat seseorang yang sudah tenang disana. Ya... sekarang hari Ulang Tahunnya. Selamat Ulang Tahun Sahabat... semoga kau senang di alam sana.

Argh ada kejutan lain, tak kusangka dan tak kuduga sebelaumnya. Semua kisah indah mungkin harus berakhir sampai disini. Tapi tak apalah, belum saatnya ku bercerita. dengan sedikit kesal ku cuma bisa berharap. Ku hanya mampu berdoa dan ku hanya bisa meminta pada Tuhan. Tuhan tidak buta....

Hari ini, dendam begitu kuat dalam hati ini. Tak kusangka sebelumnya. Aku memang dipermainkan, bahkan oleh dia yang kusayang. Semua cerita mungkin akan sampai disini. Semua kenangan indah terlalu pahit untuk dikenang dan terlalu manis untuk dilupakan.

Sabtu, 26 Februari 2011

Setetes Kopi Susu

Malam ini terasa berbeda. entah kenapa saya begitu melankolis. takut seakan-akan saya harus kembali pulang besok untuk selamanya. Padahal saya belum melakukan sesuatu. Entah membantu orang lain, membalas budi ataupun membuat saya menjadi berguna bagi banyak manusia.

Saat ini jelas, semua rasa tak bisa kubayangkan. Entah Bahagia yang bercampur dalam duka layaknya larutan kopi susu yang tengah saya minum. Rasa pahit bercampur dengan manis dan kentalnya susu membuat saya benar-benar merasakan nikmatnya hidup. Kadang memang hidup ini manis, melebihi manisnya susu, saat itu kadang kita lupa bersyukur dan lupa siapakah yang telah membuat manisnya kehidupan. Kadang kita terlalu congak dengan apa yang kita raih. Pongah dan sombong. Padahal kita sendiri tak tahu apa yang akan terjadi esok.... jangankan esok, satu detik yang akan datangpun kita tak akan pernah tahu.

Kadang juga pahit, saat banyak masalah datang, Musibah menghampiri seakan cobaan tak henti-hentinya mendera. Saat itu pula kadang kita malah semakin jauh dan menjauh. Bahkan tak jarang kita malah mempertanyakan ke Maha Penyayangan DIA pemilik alam semesta ini.

Pantaskah kita melakukan hal tersebut? Pasti TIDAk, tapi apa kata hati nurani? Apa jawaban dari Otak? Beragam.... Layaknya Kopi Susu yang saya minum tadi, ada warna hitam karena kopinya dan putih karena susunya.

~~~

Hari ini aku merasakan sangat melankolis.... ditemani gerimis dan udara malam yang dingin. Rasanya aku sedang berada pada suatu tempat entah dimana, yang jelas kedamaiana kutemukan disini. Ku bisa memasuki duniaku, melintas batas dimensi keangkuhan.... Semuanya terasa nyaman dan damain. Tenang tanpa satu alasan...

Terlihat samar-samar dari jendela, iringan mobil yang berlalu lalang, kadang membuatku penat. Kadang juga menghiburku. Suaranya seakan-akan membangunkanku pada suatu mimpi buruk tentang hidup ini. Yang kulalui serasa dalam mimpi tak pernah nyata. Tak pernah semu itu menjelma dalam kehidupan. KArena aku merasa aku berada dalam dimensi yang berbeda. Tubuhku jelas di tahun 2010, tapi jiwa ini? entahlah.. aku sendiri belum bisa menerima yang telah Tuhan gariskan. Terserah pada Tuhan, au hanya menjalani dan kuharapkan tanpa beban.

Malam itu aku ingat, setahun yang lalu masih tergambar jelas tentang sebuah pengajaran apa itu hidup. Tentang sebuah keadilan dari yang paling adil. Membuka mata dan hati. Menerobos sela-sela jiwa kemanusiaan yang telah robek oleh manusia sendiri. Aku merasakan sebuah visualisasi yang nyata. Tergambar jelas tanpa halangan.

Seorang anak lelaki yang beranjak dewasa menemukan sebuah jalan hidupnya. HArus memisahkan diri dari orang tuanya, padahal usia nya sangat muda. Entah kenapa dia berani mandiri sebelum waktunya. Entah kenapa dia mau jauh dari orang tuanya. Hanya ada satu alasan rupanya. Persiapan harus di awal waktu, kesalahan kita yang selalu tepat waktu membuat kita terus kian terpuruk.

Saat itu kurasakan sebuah kehidupan nyata. membaur dalam masyarakat dsan benar-benar melakukan apa itu sosialisasi secara sempurna dengan masyarakat. walaupun getir dan keras, tapi langkah sudah dipilih dan harus tetap dijalankan.

Malam itu kumerangkai kata yang berputar dalam otakku. Kubisikan sesuatu pada malam, tentang indahnya hidup dan manisnya kopi susu.....

Malam Bersaksi
Meninggalakan sejuta kenangan yang tak akan pernah kulupakan
Menghanyutkan gelombang rindu dalam sebuah alur permainan
Mendekam bara api yang tercecer di atas puing-puing runtuhan istana es

Malam itu
Suasana begitu sangat syahdu... tenang tapi berwibawa
Angkuh tapi menunjukan suatu kebesaran yang tak ternilai
Sungguh tak ternilai
Bahkan Kalkulator tercanggih pun tak bisa menghitungnya
Aku sangat yakin akan hal itu

Saat kuterpaku pada sebuah pondok ditepi jalan
Kumelihat seorang bapak tua yang sedang tertidur pulas
padahal malam begitu sangat dingin
Hanya berasalkan Bambu kepang dan selimut dari kain sarung lusuhnya
Akh aku pikir ini adalah orang gila
Kuperhatikan sesksama, kenapa begitu rapihnya
Lalu aku berfikir sejenak
Akh dia pasti tuna wisma yang tersisih

Lalu kumencoba mendekatinya tanpa membangunkannya
Kuajak bayangannya berbicara, dan kutelusurui jejak jejak yang tertinggal pada sorot matanya
Begitu jelas terlihat dari raganya ini,
Setia inci menceritakan suatu kisah tentang apa itu hidup
Kerasdan penuh perjuangan
Setengah kau menjalani, maka kesmepatanmu hanya tinggal setengah, lalu habis dan mati
Hanya bisa meratapi yang terjadi

Terlalu berambisi, maka jiwamu akan hancur
banyak yang akan membunuhmu dengan taktik licik yang kejam
Tapi itulah hidup, toh harus kita jalani juga
Lalu kenapa malam terasa begitu dingin bagiku dan hangat baginya?

Sebuah jawaban kuterima
Dari balik matanya yang tengah menutup
"Kau masih muda....
Kau masih belia.... pikiranmu tak akan mampu kesana
Sebelum usia dan pengalama yang mengajarimu
Sebelum kau benar-benar mempunyai hati yang kuat
Sebelum kau tahu arti tentang sebuah pengorbanan
Maka kau tak akan mampu melawan dinginnya malam ini
Tulangku tersusun dari pondasi-pondasi pengalaman hidup
Kulitku tebal setebal apa yang pernah kujalani
Dingin bukanlah alangan bagiku, dia hanya cubitan kecil yang takberarti
dibandingkan dengan hidup yang pernah kujalani"

Dari sorot matanya jelas tergambar betapa menderitanya dia
Betapa kejam hidup ini membantainya
Tanpa ampun
Tak ada kesempatan lagi untuk sekedar bernafas merasakan indahnya dunia
Tak ada satu detikpun untuk mencicipi air hujan yang menetes
Tak ada ampun dan tak akan ada kesempatan lagi.....

Lama kutermenung, aku dikejutkan dengan sesuatu didepan saya...
Cahaya sangat terang dan Bruk....

Semuanya telah berakhir.... Akhirnya tugasku telah selesai di dunia ini....

~~~~

Petir menyambar....Termenenung dan lamunanku hilang. Hilang bersama dengan petir yang barusan saja memakan bumi. Semoga semua angan menjadi sebuah harapan yang nyata.....

Ayah

Ayah....
Aku tahu semuanya tentangmu
Bukan darimu
Tapi dari orang lain yang membanggakanmu

Dua puluh tahun lalu.....
Kau sangat bangga dengan kelahiranku
Semua harapan kau sematkan di pundakku
Semmua cinta kau curahkan hanya untukku
Saat itu, dunia kau yakini hanya milik ku dan miikmu ayah....

Seiring berjalannya waktu...
Apapun engkau lakukan demi yang terbaik untukku
Kau bekerja keras,tanpa kenal lelah
Peluh kau biarkan membasahi bajumu
Panas matahari kau biarkan sebagai selimutmu
Dingin tak kau rasakan, panas tak kau hiraukan
Lapan sudah menjadi hal yang biasa
Haus menjadi hal yang wajar

Pada matamu terlihat sebuah pengharapan yang sangat besar
Kelak, anak lelakimu ini menjadi seorang yang bisa kau banggakan
Kelak, semuanya yang tergambar dalam memori sejarahmu akan terulang
Kesuksesan dan kebanggan menjadi seorang Ayah

Ayah....
Sampai kapan kau harus berjuang untukku
Sampai kapan kau harus selalu mengawasiku
Sampai kapan kau akan terus membuatku menjadi lelaki dewasa

"Sampai kau benar-benar menjadi apa yang Ayah harapkan nak....."

Itukah Ayah, yang kau inginkan?
Itukah yang selama ini kau harapkan?
Setelah 20 tahun berjalan dan aku tumbuh menjadi dewasa
Setelah 20 tahun berjalan, dan kau terlihat semakin tua Ayah

Ayah....
Selama ini, aku belum bisa membuatmu bangga
Harapanmu akan aku masih terlalu kecil aku wujudkan

Suatu ketika kau pernah berkata, "Bisakah kau membawa Ayah mu ini bangga di sana...."
Aku sedih, aku takut tapi aku terus berusaha sekuat mungkin
Aku akan membuatmu bangga dengan apa yang kulakukan
Aku berusaha, tapi gagal
Rasa sedih terus membayang, tak mau pulang rasanya
Ku tak mau melihat ayah sedih dan kecewa
Lalu ku paksakan kaki melangkah
Dan kulihat ayah di depan rumah penuh dengan harapan...
Aku hanya membawa kegagalan dan membuat ayah kecewa
Harapan Ayah telah ku buat gagal....
Tapi Ayah selalu memberiku semangat dan dorongan
Dan berkata "Kau tetap Anak Laki-laki Kebanggan Ayah"

Ayah...
Ijinkan aku membuatmu bangga dan bahagia
Aku ingin melihatmu tertawa karena sebuah kebanggan
Dan membawamu pada kenyataan dari Impian dan harapanmu

Ayah....
Aku berjanji untuk Ayah....
Aku pasti akan bisa menjadi apa yang Ayah inginkan
Menjadi apa yang Ayah Harapkan sama seperti sat aku baru lahir ke dunia
Menjadi seorang yang benar-benar membuat Ayah bangga...

Ayah....
Maafkan aku yang sekarang belum bisa mewujudkan keinginan dan harapanmu.....

Ayah...
Aku Sayang Ayah....

Catatan Berujung

Malam kelihatan sangat kelam
Tak ada sepoi angin yang bersenandung diatas dedaunan
Tak ada sedikit temaran rembulan dengan sinarnya yang begitu menggoda
Hanya suara kecil, terdengar lirih, perih dan penuh harap

Ribuan panah membentang, menghalangi jarak antara kita
Memisahkan sebuah tanya yang sangat bermakna
Melantung indah dalam sebuah simfoni
Malam ini menjadi saksi akan ketulusan jiwa

Indah, namun perih
Keterujungan dan tak terbatas
Keterbatasan yang tak berujung
Menyisakan sedikit guratan noda dalam jiwa
Menangis, mengetahui kau telah menyatu dengan Dia

Malam rupanya memahamiku
Jiwaku yang sendu terhapus luka menjadi menyala
Bergairah, untuk sekedar menantang mentari muncul saat ini juga
Terlalu berani untuk melangkah di tepian rimba tak beralas

Rupanya malam begitu mempesona
Bintang tak menyalakan lampu didepan beranda mereka
Hanya sedikit samar dari dalam perapian
Yang mencoba menembus pekatnya kegelapan

Ku lalui perjalanan malam yang tak berujung
Kuikuti langkah kaki yang tergontai
Meniti indahnya cerita yang kujalani

Tak terasa...
Hangat mentari tengah menyapa dunia
Kurasakan kehangatan cinta-Nya

Tak terasa
Jiwa ini harus pulang ke asalnya...

Tak terasa, Catatan ini ternyata berujung
Kurasakan ujung yang tak terbatas
Kusimpulkan tali kecil sebagai penambat
Menjaga pertalian yang telah kita ikatkan

Kisah Klasik Valentine

Februari kali ini diwarnai hujan
Samar bayangan mendung menghias dibalik indahnya awan
Terlihat rumput basah menelungkup tertunduk malu
Mentari tak mampu menembus indahnya mega mendung yang begitu menawan

Terlihat samar namum jelas
Berjalan dengan bergandengan tangan tanpa bertemu tumpuan
Dengan wajah cerah dan hati meronta
Dengan senyum yang mengkiaskan sebuah derita

Aku lihat kau begitu indah
Menggambarkan sosok yang begitu istimewa
Tuhan menciptakanmu tanpa celah
Tanpa sedikit goresan kegagalan yang tercipta

Valentine kali ini
akan terasa sangat sitimewa
Februari kali ini akan terasa hangat
walau hujan dan mendung menjadi sahabat

Akh...
Kisah klasik yang selalu muncul
Berangan tanpa sebuah nyata
Hanya bermimpi dalam pekatnya kabut ilusi
Hanya mengharapkan salju dibulan Februari

Valentine kali ini begitu sangat bermakna
Mengenai hadirnya seseorang yang bermula maya
Mengenai hilangnya sesoerang yang tak nyata
Kenangan indah saat menjadi abdi dewa cinta

Akh...
Kisah klasik yang tak akan pernah berakhir
Semu namun indah
Indah dan istimewa namun sangat menyakitkan
Saat Cinta tak bertemu dipelupuk mata
Saat hati tak bermuara pada sebuah samudra
Saat rindu tak terbendung membanjiri segalanya
Saat itu pula kisah klasih hanya akan menjadi coretan saja...