Sabtu, 26 Februari 2011

Catatan Berujung

Malam kelihatan sangat kelam
Tak ada sepoi angin yang bersenandung diatas dedaunan
Tak ada sedikit temaran rembulan dengan sinarnya yang begitu menggoda
Hanya suara kecil, terdengar lirih, perih dan penuh harap

Ribuan panah membentang, menghalangi jarak antara kita
Memisahkan sebuah tanya yang sangat bermakna
Melantung indah dalam sebuah simfoni
Malam ini menjadi saksi akan ketulusan jiwa

Indah, namun perih
Keterujungan dan tak terbatas
Keterbatasan yang tak berujung
Menyisakan sedikit guratan noda dalam jiwa
Menangis, mengetahui kau telah menyatu dengan Dia

Malam rupanya memahamiku
Jiwaku yang sendu terhapus luka menjadi menyala
Bergairah, untuk sekedar menantang mentari muncul saat ini juga
Terlalu berani untuk melangkah di tepian rimba tak beralas

Rupanya malam begitu mempesona
Bintang tak menyalakan lampu didepan beranda mereka
Hanya sedikit samar dari dalam perapian
Yang mencoba menembus pekatnya kegelapan

Ku lalui perjalanan malam yang tak berujung
Kuikuti langkah kaki yang tergontai
Meniti indahnya cerita yang kujalani

Tak terasa...
Hangat mentari tengah menyapa dunia
Kurasakan kehangatan cinta-Nya

Tak terasa
Jiwa ini harus pulang ke asalnya...

Tak terasa, Catatan ini ternyata berujung
Kurasakan ujung yang tak terbatas
Kusimpulkan tali kecil sebagai penambat
Menjaga pertalian yang telah kita ikatkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Copy Paste Tapi selalu CANTUMKAN SUMBER sebagai sarana perlindungan HAK CIPTA.